KORAN INDONESIA – Dalam beberapa tahun terakhir, gaya hidup ramah lingkungan semakin digemari. Salah satu wujud nyatanya adalah dengan memilih kendaraan yang lebih bersih dan hemat energi. Mobil hybrid, mobil listrik murni, dan plug-in hybrid kini menjadi opsi populer bagi mereka yang ingin berkontribusi mengurangi emisi sekaligus menghemat biaya bahan bakar. Tapi, mana yang paling cocok untuk kamu?
Mobil Hybrid (HEV): Perpaduan Bensin dan Listrik yang Praktis
Bagaimana Cara Kerjanya?
Mobil hybrid bekerja dengan mengombinasikan mesin bensin dan motor listrik. Baterainya diisi otomatis melalui sistem pengereman regeneratif atau saat mesin bensin menyala.
Kelebihan:
- Lebih irit dibandingkan mobil bensin biasa, apalagi di kemacetan.
- Tidak perlu colokan listrik, pengisian daya terjadi otomatis.
- Emisi gas buang lebih rendah.
Kekurangan:
- Masih bergantung pada bensin.
- Harga beli awal lebih mahal dibanding mobil konvensional.
Ideal Untuk Siapa?
Cocok buat kamu yang sering berkendara di dalam kota, ingin hemat bensin, tapi belum mau repot cari colokan listrik.
Mobil Plug-in Hybrid (PHEV): Dua Mode, Dua Keuntungan
Bagaimana Cara Kerjanya?
Plug-in hybrid punya sistem seperti HEV, tapi baterainya lebih besar dan bisa diisi melalui listrik eksternal. Bisa jalan cukup jauh hanya dengan tenaga listrik, lalu lanjut pakai bensin saat baterai habis.
Kelebihan:
- Bisa menempuh 30–80 km hanya dengan listrik (tergantung model).
- Cocok untuk perjalanan pendek maupun jarak jauh.
- Emisi nyaris nol saat di mode listrik.
Kekurangan:
- Perlu colokan atau stasiun pengisian.
- Harga dan biaya perawatan cenderung lebih tinggi.
Ideal Untuk Siapa?
Pas untuk kamu yang punya akses mudah ke listrik di rumah atau kantor, dan ingin fleksibilitas antara listrik dan bensin.
Mobil Listrik (BEV): Ramah Lingkungan Sepenuhnya
Bagaimana Cara Kerjanya?
Mobil listrik berjalan sepenuhnya dengan tenaga baterai tanpa mesin bensin. Emisi gas buang? Nihil. Cukup isi daya di rumah atau stasiun pengisian, dan siap meluncur.
Kelebihan:
- 100% bebas emisi.
- Biaya jalan per kilometer sangat hemat.
- Akselerasi cepat dan responsif berkat torsi instan.
Kekurangan:
- Jarak tempuh terbatas, tergantung baterai (sekitar 200–500 km).
- Belum semua daerah punya stasiun pengisian cepat.
- Waktu isi daya bisa memakan waktu lama.
Ideal Untuk Siapa?
Cocok untuk kamu yang tinggal di kota, punya akses pengisian listrik, dan tidak menempuh jarak jauh setiap harinya.
Perbandingan Cepat
Fitur | Hybrid (HEV) | Plug-in Hybrid (PHEV) | Listrik Murni (BEV) |
Sumber Energi | Bensin + Listrik | Bensin + Listrik | Listrik |
Perlu Colokan? | Tidak | Ya | Ya |
Jarak Tempuh Listrik | 1–2 km | 30–80 km | 200–500 km |
Emisi Gas Buang | Rendah | Sangat Rendah | Nol |
Biaya Operasional | Sedang | Rendah | Sangat Rendah |
Harga Beli | Tinggi | Lebih Tinggi | Paling Tinggi |
Pilih Sesuai Kebutuhanmu
- Pilih Hybrid (HEV): Kalau kamu ingin kendaraan hemat bahan bakar tanpa ribet isi daya.
- Pilih Plug-in Hybrid (PHEV): Kalau kamu ingin fleksibel pakai listrik untuk harian dan bensin untuk perjalanan jauh.
- Pilih Listrik (BEV): Kalau kamu siap beralih penuh ke kendaraan ramah lingkungan dan punya akses pengisian listrik.
Setiap jenis mobil punya keunggulan dan tantangan tersendiri. Jadi, pertimbangkan gaya hidup, rutinitas berkendara, dan kemudahan infrastruktur di sekitarmu sebelum memutuskan.***
Ilustrasi: Pixa Pexels